LAPORAN AKHIR 2 MODUL 3
Laporan Akhir Percobaan 2 M3
1. Jurnal [kembali]
2. Alat dan Bahan [kembali]
Alat
a. Software Proteus ver 8.17
Digunakan untuk merancang, menggambar, dan mensimulasikan rangkaian elektronik.
Bahan
a. IC 74LS90
IC
74LS90 adalah sebuah penghitung dekade (decade counter) sederhana yang
dapat menghitung dari 0 hingga 9 secara siklik menggunakan input pulsa
c. Saklar SPDT
Komponen
mekanik untuk memilih dua posisi logika, yaitu terhubung ke VCC atau ke
ground. Switch ini digunakan sebagai input logika biner ke rangkaian.
Digunakan sebagai catu daya utama rangkaian digital.
Alat indikator untuk mendeteksi kondisi logika high atau low pada keluaran rangkaian digital.
3. Rangkaian [kembali]
4. Prinsip Kerja [kembali]
Rangkaian
ini menggunakan beberapa switch SPDT sebagai input logika, IC counter
74193, gerbang logika NOR, serta dua buah seven segment display untuk
menampilkan hasil hitungan. Switch dipakai untuk memberikan logika
tinggi atau rendah, atau dalam kasus tertentu sebagai sumber clock
manual. IC 74193 adalah counter up/down 4-bit sinkron yang dapat
menghitung naik (count up) maupun turun (count down) tergantung input
yang diberikan. Output biner dari counter kemudian dihubungkan ke seven
segment display agar hasil hitungan lebih mudah dibaca.
Prinsip
kerja utamanya, input clock diberikan melalui salah satu switch atau
sinyal generator (gambar ada simbol clock di samping B2). IC 74193
memiliki dua pin clock, yaitu pin UP dan pin DOWN. Jika pulsa clock
masuk ke pin UP, maka counter akan menghitung naik (0,1,2,3, dst). Jika
pulsa clock masuk ke pin DOWN, maka counter akan menghitung turun
(9,8,7, dst). Output Q0–Q3 dari IC 74193 kemudian dihubungkan ke dekoder
seven segment (dalam gambar terlihat dua IC 74193, yang kemungkinan
salah satunya berfungsi sebagai BCD ke seven segment driver). Hasil
akhirnya ditampilkan di dua seven segment, sehingga bisa menunjukkan
angka desimal.
Di
bagian bawah terlihat ada dua gerbang NOR (U4). Fungsi NOR di sini
adalah untuk menggabungkan beberapa sinyal input agar menghasilkan
kondisi tertentu, biasanya dipakai sebagai reset otomatis atau sebagai
pembatas hitungan. Gerbang NOR hanya akan output logika tinggi ketika
semua inputnya rendah. Artinya, NOR ini bisa dipakai untuk mendeteksi
kondisi tertentu pada output counter lalu memberikan sinyal reset agar
counter tidak lewat dari batas tertentu. Jadi NOR ini berfungsi sebagai
rangkaian kendali tambahan.
pada
IC ini master reset (MR) di pin 1 yang aktif tinggi untuk mengembalikan
output ke 0000, pin D0 sampai D3 sebagai input parallel load yang
memungkinkan memasukkan data awal secara langsung, serta pin PL di pin
11 yang aktif rendah untuk mengaktifkan parallel load tersebut. Pin UP
di pin 5 digunakan sebagai masukan clock untuk menghitung naik,
sedangkan pin DOWN di pin 4 digunakan untuk menghitung turun. Output
biner counter ditampilkan pada pin Q0 sampai Q3 yang berada di pin 2, 6,
7, dan 9. Selain itu, ada juga pin terminal count up (TCU) dan terminal
count down (TCD) yang menandakan kondisi maksimum atau minimum
counter.
input
clock tidak benar-benar terhubung dengan pin UP atau DOWN counter,
sehingga IC tidak pernah menerima pulsa. Kedua, konfigurasi NOR bisa
membuat counter terus-menerus dalam keadaan reset atau load, jadi setiap
kali diberi clock, output langsung kembali ke kondisi awal. Ketiga,
seven segment tidak menampilkan hasil karena belum ada dekoder BCD to
seven segment yang sesuai, sehingga meskipun counter bekerja, output
tidak kelihatan berubah.
5. Video Percobaan [kembali]
6. Analisis [kembali]
7. Download [kembali]
Download Foto Rangkaian [KLIK]









Komentar
Posting Komentar