TUGAS PENDAHULUAN 1 MODUL 3

 

 Tugas Pendahuluan 1 M3




1. Kondisi[Kembali]

Buatlah rangkaian seperti gambar percobaan 1, ganti probe dengan led biasa

2. Gambar Rangkaian [Kembali]




3. Video Simulasi [Kembali]






4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali] 

Komponen yang dipakai di rangkaian :

SW1 – SW7 : Switch SPDT (Single Pole Double Throw). Digunakan untuk memberikan input logika 1 (HIGH) atau 0 (LOW) ke IC.
U1 (74LS90) : IC decade counter (counter modulo-10). Bisa membagi frekuensi sinyal input (clock) menjadi output lebih kecil.
U2 (74LS93 / 7493) : IC binary counter 4-bit. Juga berfungsi membagi frekuensi clock.
Resistor (R1–R8) : Pembatas arus supaya LED tidak rusak.
D1–D8 : LED indikator untuk menunjukkan output dari counter.
Ground (GND) dan +3V supply : Sebagai sumber tegangan.

Cara Kerja Rangkaian 1a

Rangkaian ini bekerja dengan prinsip counter atau pencacah yang membagi sinyal masukan menjadi keluaran dengan frekuensi yang lebih rendah. Input clock pada rangkaian diberikan melalui saklar SPDT yang terhubung ke pin clock pada IC. Setiap kali saklar ditekan atau dilepas, akan terbentuk pulsa logika yang masuk ke IC sebagai masukan clock. Pulsa ini kemudian dihitung oleh IC sehingga menghasilkan keluaran biner yang ditampilkan melalui LED.

IC yang digunakan ada dua, yaitu 74LS90 dan 7493. IC 74LS90 merupakan decade counter yang dapat menghitung hingga sepuluh keadaan, sedangkan 7493 merupakan binary counter empat bit. Masing-masing IC memiliki kaki clock sebagai masukan, kaki keluaran Q0 sampai Q3 untuk menunjukkan hasil hitungan biner, serta kaki reset seperti R0(1), R0(2), R9(1), dan R9(2). Jika kaki R0(1) dan R0(2) diaktifkan bersamaan maka counter akan kembali ke nol, sedangkan jika R9(1) dan R9(2) diaktifkan maka counter akan kembali ke sembilan. Keluaran biner dari pin Q dihubungkan ke resistor, lalu ke LED, dan akhirnya ke ground. Resistor berfungsi membatasi arus agar LED tidak rusak.

Prinsip divide by 2 muncul karena di dalam IC terdapat flip-flop yang mengubah setiap pulsa masukan menjadi keluaran dengan frekuensi setengahnya. Misalnya, jika clock masuk memiliki frekuensi f, maka Q0 menghasilkan f/2, Q1 menghasilkan f/4, Q2 menghasilkan f/8, dan seterusnya. Hal ini berarti setiap flip-flop di dalam counter akan membagi dua frekuensi dari keluaran sebelumnya. Jika pengguna memberikan delapan kali pulsa clock, maka Q0 akan berubah empat kali, Q1 berubah dua kali, Q2 berubah sekali, dan Q3 hanya berubah setelah delapan pulsa. Dengan cara ini, LED yang terhubung ke keluaran Q akan menyala dan mati sesuai pembagian frekuensi tersebut sehingga terlihat pola pencacahan biner. 

 IC 74LS90 maupun 74LS93 bekerja dengan cara flip-flop di dalamnya menerima clock tidak secara serentak. Flip-flop pertama (Q0) langsung menerima clock dari input, tetapi flip-flop berikutnya (Q1, Q2, Q3) mendapat clock dari output flip-flop sebelumnya. Akibatnya perubahan output tidak terjadi bersamaan, melainkan bergiliran dari Q0 lalu diteruskan ke Q1, kemudian ke Q2, dan seterusnya.

Cara Kerja Rangkaian 1b

Pada rangkaian ini, input clock diberikan ke pin CKA, dan kemudian output Q0 dari IC 74LS90 dihubungkan ke pin CKB. Hubungan ini membuat counter bekerja secara normal menghitung urutan 0 sampai 9, karena arsitektur 74LS90 memang membagi hitungan menjadi dua bagian, yaitu pembagi 2 dan pembagi 5. Bagian pembagi 2 dikendalikan oleh clock di CKA, sedangkan pembagi 5 dikendalikan oleh clock di CKB yang berasal dari output Q0. Dengan menggabungkan pembagi 2 dan pembagi 5, totalnya menjadi pembagi 10, sehingga output IC 74LS90 menghasilkan urutan biner dari 0000 sampai 1001 (0 sampai 9 desimal).

IC 7493 yang terhubung di bawah berfungsi melanjutkan proses pencacahan, tergantung bagaimana clock dan resetnya dihubungkan. Karena output dari IC 74LS90 sudah memberikan urutan biner 0 sampai 9, maka IC 7493 dapat dipakai untuk memperpanjang hitungan atau menampilkan hasil tertentu sesuai konfigurasi rangkaian. Output dari kedua IC ini ditampilkan melalui LED D1 sampai D9. LED tersebut akan menyala mengikuti pola biner dari output Q masing-masing IC, sehingga secara visual bisa diamati urutan pencacahan 0 sampai 9.

Secara sederhana, prinsip kerja rangkaian ini adalah setiap kali switch clock ditekan, IC 74LS90 menerima pulsa pada pin CKA, lalu Q0 akan berubah setiap pulsa. Karena Q0 dihubungkan ke pin CKB, maka bagian pembagi 5 dari IC 74LS90 ikut bekerja, dan hasil akhirnya adalah urutan hitungan dari 0 sampai 9 secara berulang. Inilah sebabnya mengapa rangkaian ini mampu menghitung normal sesuai sistem desimal, yaitu dengan kombinasi pembagi 2 dikalikan pembagi 5 menghasilkan 10.

5. Download File [Kembali]

  • Download File Rangkaian [ Klik ]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Modul 2 Transistor

Modul 3 OP AMP